SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DIBLOG MTs PARMIYATU WASSA'ADAH

Senin, 29 Desember 2014

Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran, Anda (masih) Berminat (?)
Di saat anda tamat dari sekolah SMA atau sederajat tentunya kalian akan menentukan fakultas mana yang akan kalian masukin. Dalam menentukan fakultas tentunya ada berbagai pertimbangan yang harus kita renungkan. Tulisan di bawah ini merupakan bagian fakultas {kedokteran} yang mungkin menjadi bagian pilihan kalian namun harus dipikirkan sebelum kalian masuk kedalamnya.

Dari tahun ke tahun, dari sejak jaman aku dulu SMA dan dari tahun-tahun sebelumku, yang namanya Fakultas Kedokteran (FK) atau orang bilang Kedokteran Umum, selalu jadi top ten jurusan terfavorit di Indonesia. Banyak banget yang pingin masuk FK. Banyak motifnya, mulai dari “jadi mahasiswa FK keliatan keren, jadi dokter banyak duit, dokter kerjaan mulia dll, sampai yang terjelek, dipaksa ortu buat masuk FK” Alhasil, dari dulu waktu jaman saya daftar SNMPTN, yang namanya pendaftar FK itu ribuan, padahal kuota penerimaannya maks.cuma 100 (pengalaman pribadi)
Disini, kebetulan yang nulis tulisan ini anak FK, pingin berbagi dikit nih tentang FK baik ke teman-teman yang pingin masuk FK beneran, sekedar pingin ataupun yang cuma pingin baca, tapi ini pengecualian buat anak dokter karena pasti uda tau duluan FK itu kayak apa.
Sebelum teman-teman pembaca memutuskan untuk milih FK, sebaiknya berpikir dulu sampai mateng (99x kalo perlu), buat yang muslim, shalat istikharah dulu tiap hari di masjid, buat yang non-muslim berdoa dulu, ke gereja, pura, wihara tiap hari. Lebih baik lagi kalau sebelum milih, teman-teman uda mencari tau FK itu seperti apa.
Penulis bukan berniat bikin pembaca down, tapi tulisan ini semata-mata untuk menunjukkan jalan yang benar, menunjukkan seperti apa FK itu sebenernya, jangan sampai pembaca salah pilih nantinya. Penulis juga pingin lah punya penerus (adek-adek tingkat yang diterima di FK), kalau ga ada yang minat jadi dokter susah dong negara :). 
Kok sampe segitunya? iya dong, karena orang-orang yang masuk ke FK adalah orang-orang terpilih. Jadi, saat teman-teman memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran (Kedokteran Umum) berarti sejak awal teman-teman memilih untuk jadi orang-orang terpilih. Saat diterima sebagai mahasiswa FK, maka teman-teman pun harus sudah siap dengan semua konsekuensi sebagai mahasiswa FK.
Apa konsekuensi mahasiswa FK?
Guys, sebelum masuk ke inti tulisan ini, bagi kalian yang pingin jadi mahasiswa FK karena mau kaya, mending pindah jurusan lain, akuntansi misalnya, kalau form SNMPTN uda terlanjur diisi FK, mending diganti sebelum telat, kalau kalian mau masuk FK karena paksaan ortu, mending ortunya segera dikasih pengertian, daripada terlambat. Kalau kalian bukan orang yang betah belajar lama-lama, mending jangan daftar FK sebelum kalian menyesal karena udah terlanjur keterima dan shock.
Serius ini Gan,Folks! Kok serius?! ya iyalah, ini dia rahasianya. 
Seperti yang sudah kutulis sebelumnya, mahasiswa FK adalah orang-orang terpilih. Dikatakan terpilih karena memiliki intelegensi diatas rata-rata (karena apa yang dipelajari di FK adalah manusia, makhluk yang unik dan kompleks), terpilih untuk jadi orang-orang yang akan meluangkan sebagian besar hidupnya untuk orang lain dibandingkan dirinya sendiri (pengabdian). Terpilih untuk menjadi seorang yang harus terus belajar, meng-update ilmu kedokteran seumur hidupnya.
Aku tuliskan ringkasan proses dari awal (menjadi mahasiswa baru) sampai jadi dokter. Kayak gini nih…
Jadi, setelah diterima dan menjalani serangkaian OSPEK (Pengenalan Kehidupan Kampus), mahasiswa FK itu belajar ilmu dasar yang mutlak dikuasai kalau mau jadi dokter, yakni Anatomi dan Fisiologi. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dasar manusia, jadi tiap bagian tubuh, mulai bagian yang luar (kulit) sampai bagian dalam (organ), ada namanya. Nama-namanya pakai bahasa latin semua.
Lalu, setelah tau nama-nama anatomi tubuh manusia, mahasiswa FK juga mutlak harus menguasai fisiologi (fungsi tubuh) manusia. Nantinya, fisiologi itu dihubungkan sama penyakit (nama penyakit juga pakai bahasa latin). Terus juga harus belajar obat-obatan (nama-nama obat dan fungsinya). Jadi, kalau memang masuk FK karena memang dari hati, sesulit apapun materi yang harus dipelajari, akan terasa mudah dan gampang belajarnya.
Mahasiswa FK akan menjalani masa perkuliahan selama 3,5 tahun (istilahnya mahasiswa pre-klinik). Kemudian, memasuki masa perkuliahan di Rumah Sakit (istilahnya mahasiswa klinik/koass) selama 1,5 tahun. Jadi, mahasiswa FK harus kuliah selama 5 tahun sampai akhirnya mendapat gelar dokter.
Setelah mendapat gelar dokter, kalian tidak bisa langsung membuka praktik sendiri dirumah. Tapi, harus ikut Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) dulu, setelah lulus, wajib internship (magang di puskesmas di daerah-daerah) selama 1 tahun, baru kemudian bisa memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) yang bisa digunakan untuk mengurus Surat Ijin Praktik (SIP). SIP ini nantinya sebagai bukti bahwa kalian sudah layak untuk buka praktik dan mengobati pasien kalian.
Oiya, saat wisuda dokter, para dokter disumpah (karena profesi ini menyangkut nyawa manusia) maka tidak boleh sembarangan dan diatur oleh Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). Jadi, bila melanggar etik akan memperoleh sanksi.
Profesi dokter juga sangat identik dengan tuntutan. Bila sedikit saja kita melakukan kesalahan dan menyebabkan terjadinya sesuatu pada pasien (misalnya, bikin pasien kita meninggal atau koma), maka, bila keluarga pasien tidak terima, dokter yang merawat bisa dituntut sampai ke pengadilan.
Kalau kalian pernah baca berita di koran atau nonton televisi, terus ada headline news "Dokter Dihukum karena melakukan Malpraktik". Tentunya sudah sering dengar. Agak serem ya?! Aku juga sebenernya ga ngerti atas niat apa seorang dokter sampai melakukan malpraktik, kalau dibahas bakal kompleks. Tapi, jika tindak malpraktik tersebut karena sejak awal masuk Fakultas Kedokteran niatnya tidak tulus, maka, akan sangat disayangkan. Kasihan nantinya pasien yang berobat pada dokter seperti ini.
"Pre Primum Non Nocere" yang artinya "First, Do No Harm" adalah sebuah tagline yang wajib dipegang oleh mahasiswa FK sebagai dokter nantinya saat sudah berpraktik maupun menjadi dokter di Rumah Sakit sehingga tidak sampai terjadi malpraktik atau hal-hal yang merugikan pasien. Jadi masih mau lanjut baca tulisan ini?
Kalau kalian sudah merasa desperate sampai disini, mending tidak dilanjutin bacanya, tapi bagi kalian yang memang masih berniat untuk menjadi mahasiswa FK, teruskan bacanya sampai selesai :)
Awal kali lulus dan menyandang gelar dokter, kita tidak langsung kaya. Saat internship kita memang digaji, tapi gajinya di bawah UMR (Upah Minimum Regional), jadi bagi yang niat masuk FK karena ingin kaya, seperti yang sudah kutulis “Mending pindah jurusan aja, kalian salah kalau mau kaya daftar FK”. Baru setelah kalian benar-benar dipercaya masyarakat dan banyak pasien yang berobat pada kalian, sedikit-sedikit kalian bisa menabung, tapi itu juga membutuhkan waktu (tidak langsung semalam langsung kaya).
Namun, profesi dokter adalah profesi mulia yang identik dengan aktivitas sosial. Sehingga bila kalian jadi dokter untuk mencari uang dari pasien kalian, mending jangan milih profesi dokter. Sebab, nantinya kemuliaan profesi dokter akan ternodai oleh kepentingan dan ambisi pribadi. Perlu kalian tahu bahwa sebagian besar masyarakat yang berobat ke dokter adalah masyarakat tidak mampu, jadi apa kalian benar-benar tega menguras uang pasien kalian sementara mereka sedang menderita karena sakit yang dideritanya.
Kalau kalian niat masuk FK untuk sekedar “biar dianggep keren”, mending ga daftar ya, soalnya seperti yang udah kutulis juga sebelumnya “Memilih jadi mahasiswa FK berarti memilih untuk menjadi pengabdi bangsa a.k.a pelayan negara, sebab, sebagian hidupnya didedikasikan untuk kepentingan orang lain (mengobati dan menyembuhkan orang sakit, jika ada panggilan gawat darurat harus segera ke Rumah Sakit, tidak peduli kalian lagi ada acara keluarga dll)”
Terakhir, jadi mahasiswa FK harus belajar seumur hidup, meng-update ilmu pengetahuan, mana yang dipelajari ga gampang lagi. Kalau kalian ga betah belajar lama-lama, mending jangan daftar FK, cari jurusan yang belajarnya ga lama-lama seperti yang udah kutuliskan sebelumnya. Bukan apa-apa, tapi, daripada kalian stress dan berhenti di tengah jalan. Sayang sekali kan, karena banyak yang berniat tulus ingin benar-benar jadi dokter, mengabdi pada bangsa, tapi belum beruntung bisa diterima di FK. 
Oiya, satu lagi yang harus diingat, jadi mahasiswa FK itu juga harus mampu menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik. Kita dituntut untuk aktif sebagai seorang mahasiswa (agent of change) tapi nilai akademik harus tetap bagus. Jika kita melihat sejarah, para inisiator gerakan pemuda dan berdirinya organisasi pemuda (seperti pendiri Budi Utomo) adalah mahasiswa FK (dr. Soetomo, dr. Wahidin Sudirohusodo). Tagline yang harus ditanam dalam-dalam pada diri seorang Mahasiswa FK adalah “mahasiswa hari ini dan dokter di masa depan”.
Aku disini memaparkan fakta yang terjadi karena aku banyak melakukan sharing dengan teman-teman (sejawat FK) sehingga tau banyak pengalaman yang dirasakan oleh rekan sejawat. Jadi, kuingetin lagi ya, sebelum memutuskan menjadi seorang mahasiswa FK, calon dokter untuk bangsa, pikirkanlah matang-matang dulu pilihan kalian.
Harapanku, semoga tulisan ini bisa membuka pikiran kalian akan image mahasiswa FK dan dokter. Dan bagi kalian yang mendaftar sebagai mahasiswa FK, semoga itu memang sebuah niat tulus dari kalian dan memang pilihan hidup kalian untuk menjadi seorang dokter. Sebab, “Dokter untuk Bangsa”
Semoga tulisan ini bermanfaat :)
Jadi, Anda (masih) Berminat dengan Fakultas Kedokteran (?) YES!!
Sumber : http://ayuwulandr.tumblr.com/post/23787625415/fakultas-kedokteran-anda-masih-berminat

http://ick0blogs.wordpress.com/2012/02/06/lima-hal-tentang-sekolah-kedokteran-benarkah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar