Fakultas Kedokteran, Anda (masih) Berminat (?)
Di saat anda tamat dari sekolah SMA atau sederajat tentunya kalian akan menentukan fakultas mana yang akan kalian masukin. Dalam menentukan fakultas tentunya ada berbagai pertimbangan yang harus kita renungkan. Tulisan di bawah ini merupakan bagian fakultas {kedokteran} yang mungkin menjadi bagian pilihan kalian namun harus dipikirkan sebelum kalian masuk kedalamnya.
Dari tahun
ke tahun, dari sejak jaman aku dulu SMA dan dari tahun-tahun sebelumku, yang
namanya Fakultas Kedokteran (FK) atau orang bilang Kedokteran Umum, selalu jadi
top ten jurusan terfavorit di Indonesia. Banyak banget yang pingin masuk FK.
Banyak motifnya, mulai dari “jadi mahasiswa FK keliatan keren, jadi dokter
banyak duit, dokter kerjaan mulia dll, sampai yang terjelek, dipaksa ortu buat
masuk FK” Alhasil, dari dulu waktu jaman saya daftar SNMPTN, yang namanya
pendaftar FK itu ribuan, padahal kuota penerimaannya maks.cuma 100 (pengalaman
pribadi)
Disini,
kebetulan yang nulis tulisan ini anak FK, pingin berbagi dikit nih tentang FK
baik ke teman-teman yang pingin masuk FK beneran, sekedar pingin ataupun yang
cuma pingin baca, tapi ini pengecualian buat anak dokter karena pasti uda tau
duluan FK itu kayak apa.
Sebelum
teman-teman pembaca memutuskan untuk milih FK, sebaiknya berpikir dulu sampai
mateng (99x kalo perlu), buat yang muslim, shalat istikharah dulu tiap hari di
masjid, buat yang non-muslim berdoa dulu, ke gereja, pura, wihara tiap hari.
Lebih baik lagi kalau sebelum milih, teman-teman uda mencari tau FK itu seperti
apa.
Penulis
bukan berniat bikin pembaca down, tapi tulisan ini semata-mata
untuk menunjukkan jalan yang benar, menunjukkan seperti apa FK itu sebenernya,
jangan sampai pembaca salah pilih nantinya. Penulis juga pingin lah punya
penerus (adek-adek tingkat yang diterima di FK), kalau ga ada yang minat jadi
dokter susah dong negara :).
Kok sampe
segitunya? iya dong, karena orang-orang yang masuk ke FK adalah orang-orang
terpilih. Jadi, saat teman-teman memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran
(Kedokteran Umum) berarti sejak awal teman-teman memilih untuk jadi orang-orang
terpilih. Saat diterima sebagai mahasiswa FK, maka teman-teman pun harus sudah
siap dengan semua konsekuensi sebagai mahasiswa FK.
Apa konsekuensi
mahasiswa FK?
Guys,
sebelum masuk ke inti tulisan ini, bagi kalian yang pingin jadi mahasiswa FK
karena mau kaya, mending pindah jurusan lain, akuntansi misalnya, kalau form
SNMPTN uda terlanjur diisi FK, mending diganti sebelum telat, kalau kalian mau
masuk FK karena paksaan ortu, mending ortunya segera dikasih pengertian,
daripada terlambat. Kalau kalian bukan orang yang betah belajar lama-lama,
mending jangan daftar FK sebelum kalian menyesal karena udah terlanjur keterima
dan shock.
Serius ini
Gan,Folks! Kok serius?! ya iyalah, ini dia rahasianya.
Seperti yang
sudah kutulis sebelumnya, mahasiswa FK adalah orang-orang terpilih. Dikatakan
terpilih karena memiliki intelegensi diatas rata-rata (karena apa yang
dipelajari di FK adalah manusia, makhluk yang unik dan kompleks), terpilih
untuk jadi orang-orang yang akan meluangkan sebagian besar hidupnya untuk orang
lain dibandingkan dirinya sendiri (pengabdian). Terpilih untuk menjadi seorang
yang harus terus belajar, meng-update ilmu kedokteran seumur
hidupnya.
Aku tuliskan
ringkasan proses dari awal (menjadi mahasiswa baru) sampai jadi dokter. Kayak
gini nih…
Jadi,
setelah diterima dan menjalani serangkaian OSPEK (Pengenalan Kehidupan Kampus),
mahasiswa FK itu belajar ilmu dasar yang mutlak dikuasai kalau mau jadi dokter,
yakni Anatomi dan Fisiologi. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur
dasar manusia, jadi tiap bagian tubuh, mulai bagian yang luar (kulit) sampai
bagian dalam (organ), ada namanya. Nama-namanya pakai bahasa latin semua.
Lalu,
setelah tau nama-nama anatomi tubuh manusia, mahasiswa FK juga mutlak harus
menguasai fisiologi (fungsi tubuh) manusia. Nantinya, fisiologi itu dihubungkan
sama penyakit (nama penyakit juga pakai bahasa latin). Terus juga harus belajar
obat-obatan (nama-nama obat dan fungsinya). Jadi, kalau memang masuk FK karena
memang dari hati, sesulit apapun materi yang harus dipelajari, akan terasa
mudah dan gampang belajarnya.
Mahasiswa FK
akan menjalani masa perkuliahan selama 3,5 tahun (istilahnya mahasiswa pre-klinik).
Kemudian, memasuki masa perkuliahan di Rumah Sakit (istilahnya mahasiswa
klinik/koass) selama 1,5 tahun. Jadi, mahasiswa FK harus kuliah selama 5 tahun
sampai akhirnya mendapat gelar dokter.
Setelah
mendapat gelar dokter, kalian tidak bisa langsung membuka praktik sendiri
dirumah. Tapi, harus ikut Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) dulu,
setelah lulus, wajib internship (magang di puskesmas di daerah-daerah) selama 1
tahun, baru kemudian bisa memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) yang bisa digunakan
untuk mengurus Surat Ijin Praktik (SIP). SIP ini nantinya sebagai bukti bahwa
kalian sudah layak untuk buka praktik dan mengobati pasien kalian.
Oiya, saat
wisuda dokter, para dokter disumpah (karena profesi ini menyangkut nyawa
manusia) maka tidak boleh sembarangan dan diatur oleh Kode Etik Kedokteran
Indonesia (KODEKI). Jadi, bila melanggar etik akan memperoleh sanksi.
Profesi
dokter juga sangat identik dengan tuntutan. Bila sedikit saja kita melakukan
kesalahan dan menyebabkan terjadinya sesuatu pada pasien (misalnya, bikin
pasien kita meninggal atau koma), maka, bila keluarga pasien tidak terima,
dokter yang merawat bisa dituntut sampai ke pengadilan.
Kalau kalian
pernah baca berita di koran atau nonton televisi, terus ada headline
news "Dokter Dihukum karena melakukan Malpraktik". Tentunya
sudah sering dengar. Agak serem ya?! Aku juga sebenernya ga ngerti atas niat
apa seorang dokter sampai melakukan malpraktik, kalau dibahas bakal kompleks.
Tapi, jika tindak malpraktik tersebut karena sejak awal masuk Fakultas
Kedokteran niatnya tidak tulus, maka, akan sangat disayangkan. Kasihan nantinya
pasien yang berobat pada dokter seperti ini.
"Pre
Primum Non Nocere" yang artinya "First, Do No Harm" adalah
sebuah tagline yang wajib dipegang oleh mahasiswa FK sebagai
dokter nantinya saat sudah berpraktik maupun menjadi dokter di Rumah Sakit
sehingga tidak sampai terjadi malpraktik atau hal-hal yang merugikan pasien.
Jadi masih mau lanjut baca tulisan ini?
Kalau kalian
sudah merasa desperate sampai disini, mending tidak dilanjutin
bacanya, tapi bagi kalian yang memang masih berniat untuk menjadi mahasiswa FK,
teruskan bacanya sampai selesai :)
Awal kali
lulus dan menyandang gelar dokter, kita tidak langsung kaya. Saat internship
kita memang digaji, tapi gajinya di bawah UMR (Upah Minimum Regional), jadi
bagi yang niat masuk FK karena ingin kaya, seperti yang sudah kutulis “Mending
pindah jurusan aja, kalian salah kalau mau kaya daftar FK”. Baru setelah kalian
benar-benar dipercaya masyarakat dan banyak pasien yang berobat pada kalian,
sedikit-sedikit kalian bisa menabung, tapi itu juga membutuhkan waktu (tidak
langsung semalam langsung kaya).
Namun,
profesi dokter adalah profesi mulia yang identik dengan aktivitas sosial.
Sehingga bila kalian jadi dokter untuk mencari uang dari pasien kalian, mending
jangan milih profesi dokter. Sebab, nantinya kemuliaan profesi dokter akan
ternodai oleh kepentingan dan ambisi pribadi. Perlu kalian tahu bahwa sebagian
besar masyarakat yang berobat ke dokter adalah masyarakat tidak mampu, jadi apa
kalian benar-benar tega menguras uang pasien kalian sementara mereka sedang
menderita karena sakit yang dideritanya.
Kalau kalian
niat masuk FK untuk sekedar “biar dianggep keren”, mending ga daftar ya,
soalnya seperti yang udah kutulis juga sebelumnya “Memilih jadi mahasiswa FK
berarti memilih untuk menjadi pengabdi bangsa a.k.a pelayan negara, sebab,
sebagian hidupnya didedikasikan untuk kepentingan orang lain (mengobati dan
menyembuhkan orang sakit, jika ada panggilan gawat darurat harus segera ke
Rumah Sakit, tidak peduli kalian lagi ada acara keluarga dll)”
Terakhir,
jadi mahasiswa FK harus belajar seumur hidup, meng-update ilmu
pengetahuan, mana yang dipelajari ga gampang lagi. Kalau kalian ga betah
belajar lama-lama, mending jangan daftar FK, cari jurusan yang belajarnya ga
lama-lama seperti yang udah kutuliskan sebelumnya. Bukan apa-apa, tapi,
daripada kalian stress dan berhenti di tengah jalan. Sayang sekali kan, karena
banyak yang berniat tulus ingin benar-benar jadi dokter, mengabdi pada bangsa,
tapi belum beruntung bisa diterima di FK.
Oiya, satu
lagi yang harus diingat, jadi mahasiswa FK itu juga harus mampu menyeimbangkan
antara akademik dan non-akademik. Kita dituntut untuk aktif sebagai seorang
mahasiswa (agent of change) tapi nilai akademik harus tetap bagus.
Jika kita melihat sejarah, para inisiator gerakan pemuda dan berdirinya
organisasi pemuda (seperti pendiri Budi Utomo) adalah mahasiswa FK (dr.
Soetomo, dr. Wahidin Sudirohusodo). Tagline yang harus ditanam
dalam-dalam pada diri seorang Mahasiswa FK adalah “mahasiswa hari ini dan
dokter di masa depan”.
Aku disini
memaparkan fakta yang terjadi karena aku banyak melakukan sharing dengan
teman-teman (sejawat FK) sehingga tau banyak pengalaman yang dirasakan oleh
rekan sejawat. Jadi, kuingetin lagi ya, sebelum memutuskan menjadi seorang
mahasiswa FK, calon dokter untuk bangsa, pikirkanlah matang-matang dulu pilihan
kalian.
Harapanku,
semoga tulisan ini bisa membuka pikiran kalian akan image mahasiswa
FK dan dokter. Dan bagi kalian yang mendaftar sebagai mahasiswa FK, semoga itu
memang sebuah niat tulus dari kalian dan memang pilihan hidup kalian untuk
menjadi seorang dokter. Sebab, “Dokter untuk Bangsa”
Semoga
tulisan ini bermanfaat :)
Jadi, Anda
(masih) Berminat dengan Fakultas Kedokteran (?) YES!!
Sumber : http://ayuwulandr.tumblr.com/post/23787625415/fakultas-kedokteran-anda-masih-berminat
http://ick0blogs.wordpress.com/2012/02/06/lima-hal-tentang-sekolah-kedokteran-benarkah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar